Fakta Inspiratif Dari Nginden Surabaya Di Tengah Pandemi Global

Gara-gara virus Corona atau Covid-19 yang menyerbu dalam skala global, banyak aktivitas masyarakat, baik resmi maupun yang informal mengalami gangguan secara drastis. Dampaknya luar biasa di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik maupun di sektor  pendidikan. 

Menarik untuk menyimak laporan oleh Mr. Udin, seorang pemerhati sosial budaya dan penulis dari Sidoarjo, sebuah kota terkenal dekat Surabaya, Jawa Timur.

Masyarakat dunia harus belajar menyesuaikan diri dengan situasi abnormal ini, begitu pula para siswa dan para pendidik. Banyak hal yang harus disesuaikan dengan protokol kesehatan. Aktivitas belajar yang biasanya tatap muka harus berpindah ke rumah para siswa. Orang tua pun pada umumnya glagapan, bingung dan ada yang mengalami stress karena "harus" mengambil alih sebagian tugas guru untuk menjalankan kegiatan belajar secara online.



Walapaun pemerintah dan para guru berusaha keras untuk membantu para orang tua dan siswa agar bisa menjalankan kegiatan belajar secara baik, namun tidak ada yang bisa mengalahkan manfaat belajar tatap muka. Tidak semua mata pelajaran bisa dijalankan hanya secara online. 



Karena itu sangat menarik dan inspiratif apa yang terjadi di Nginden, Surabaya, Jawa Timur ini. Setelah para siswa dan siswi sudah begitu lama melakukan kegiatan belajar di rumah, akhirnya TK Al Fatah Surabaya yang berada di Nginden Kota Surabaya melaksanakan kegiatan awal trial class. Kegiatan ini diselenggarakan melalui tatap muka. Sepertinya kerinduan para pelajar belia ini terobati rasa rindu mereka untuk berjumpa dengan sahabat maupun guru mereka. 


Mungkin karena sudah begitu lama belajar di rumah, trial class ini rupanya membuat siswa dan siswi sedikit canggung karena harus beradaptasi lagi melalui proses belajar di sekolah hingga merubah kebiasaan di rumah dan kembali ke sekolah. Namun wajah mereka semakin berseri dan bahagia hanya dalam beberapa saat. 

Dengan kegiatan trial class dan kembalinya proses belajar di sekolah pada pertama tatap muka ini, pihak sekolah mengadakan perkenalan sekolah dan hiburan. Pada kegiatan tersebut TK Al Fatah Surabaya mengadakan hiburan dengan mendatangkan pendongeng anak nasional Kak Harris dan Ayis untuk menghibur siswa di awal masuk sekolah, Sabtu (10/4/2021). 

"Kita mencoba membuat hiburan di awal masuk sekolah melalui trial class mendongeng supaya siswa dan siswi lebih semangat,  giat dan senang dalam belajar", jelas Masduqi selaku kreator di TK Al Fatah  saat dihubungi redaksi kami. Masduqi menambahkan tidak hanya menghadirkan pendongeng Kak Harris dan Ayis kami juga melakukan kegiatan silaturahmi ini bersama orang tua wali murid. 

Dalam mendongeng Kak Harris dan Ayis juga membagikan banyak sekali hadiah yang di berikan untuk siswa dan siswi yang bisa menjawab pertanyaan ketika Kak Harris mendongeng. Kuis sederhana ini membuat para siswa bersemangat.

"Kak Harris dan Ayis membawakan cerita tentang Ramadhan karena sebentar lagi kita akan datang bulan penuh ampunan di bulan ramadhan", Ujar Kak Harris. Kak Harris sendiri ingin mengajarkan ke siswa dan siswi untuk rajin berpuasa dan beribadah di bulan ramadhan. 

Tidak lupa disampaikan tentang pentingnya nilai kejujuran, kesabaran dan semangat dalam melakukan setiap aktivitas.



Dalam silaturahmi kegiatan trial class ini pihak sekolah sudah menyiapkan segala macam upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan melakukan jaga jarak, selalu cuci tangan, mengukur suhu tubuh, dan selalu menggunakan masker dan memakai hand sanitizer. 



Sepertinya aksi inspiratif yang terjadi di Nginden Surabaya ini bisa ditiru oleh daerah lain, sehingga anak-anak atau para siswa mendapatkan pesan moral dan etika serta bisa melakukan kreativitas, bukan hanya kecerdasan intelektual saja. Nilai-nilai moral dan perbuatan yang sesuai ajaran agama maupun Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia juga bisa dituturkan dengan cara mendongeng. 

Semangat bertoleransi dan patriotisme sebagai bangsa Indonesia yang beragam yang memiliki semboyan luhur Bhineka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila ini bisa diejawantahkan dengan cara mendongeng sebagaimana dilakukan para leluhur bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. 

 Mendongeng juga merupakan cara paling mudah dan efektif karena gampang dicerna oleh anak-anak, terutama anak-anak TK maupun SD kelas satu sampai kelas 3. Dengan demikian anak-nak sejak dini akan memiliki budi pekerti yang baik dan benar demi Indonesia yang maju di tengah-tengan persaingan global yang semakin ketat. 

Comments

Trending Topic

Fantastic holiday like celebrities and politicians in the Maldives

Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo

Setelah FPI Dibubarkan Terungkap Permintaan Nasdem Kepada Pemerintah

Ariel, the Noah is free and ready to marry Sophia?

Laskar Nikita Mirzani Diluncurkan Di Bunderan HI Jakarta

Advan Barca Tab 7 and Advan Barca 5 inch smartphone for Barca Fans

Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka lalu ungkit nama Ahok

Fakta Baru Yang Dialami AHY Setelah Isu Kudeta Terhadap Partai Demokrat