Fakta Baru Yang Dialami AHY Setelah Isu Kudeta Terhadap Partai Demokrat

Agus Harimurti Yudhoyono yang terkenal dengan sebutan AHY bersama Sylviana Murni pernah berlaga di Pilkada Jakarta pada 2017. Ketika itu pasangan ini melawan Ahok Djarot dan Anies Sandi. Meskipun didukung banyak relawan, pasangan AHY Sylvi kalah pada putaran pertama. Belakangan ini AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sebelumnya dipimpin ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat menghebohkan peta politik nasional. Hal ini terkait dengan isu kudeda yang terhadap Partai Demokrat. 

Dilansir dari cnnindonesia.com (5/2/2021) kelompok relawan bernama "Pemuda Agus Sylvi", yang pernah mendukung AHY pada Pilkada DKI 2017 mendeklarasikan dukungan kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bahkan didukung pula sebagai Calon Presiden dari Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden 2024. Saat ini Moeldoko merupakan Kepala Staf Kepresidenan di periode ke 2 Presiden Joko Widodo. 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (newsmaker.tribunnews.com)

Fikri, Wakil Ketua Relawan Pemuda Agus Sylvi mengabarkan bahwa deklarasi tersebut akan dilakukan hari Jumat, 5 Februari 2021 dan rencananya akan diselenggarakan di depan Kantor Staf Kepresidenan. Kepada cnnindonesia.com yang menghubungi Fikri pada Kamis malam (4/2/2021), Fikri mengatakan bahwa, "Insya Allah jadi kalau tidak ada halangan, setelah Sholat Jumat," 

Lebih lanjut Fikri menegaskan pula bahwa Relawan Agus Sylvi terdaftar di KPU di Pilgub Jakarta pada 2017 lalu. Menurut Fikri relawan ini berjumlah sekitar 100 orang. Namun karena kondisi pandemi global yang terjadi gara-gara Covid-19, maka deklarasi hanya akan dilaksanakan sekitar 5 orang saja. 

Alasan Relawan tersebut memberi dukungan kepada Moeldoko karena menilai Jendral yang pernah menjadi Panglima TNI ini memiliki sosok potensial untuk memimpin partai maupun mumpuni sebagai Presiden RI berikutnya setelah masa jabatan Presiden Jokowi berakhir pada tahun 2024. 

Fikri lebih lanjut menegaskan bahwa, "Ada potensi untuk menjadi pemimpin. Indonesia ini juga bukan sistem kerajaan yang istilahnya dari bapak ke anak," 

Sebagaimana banyak diberitakan di televisi nasional dan media online dan tentu saja heboh di media sosial, Moeldoko yang berkaca mata ini ramai dikaitkan dengan isu "kudeta" terhadap partai berlambang seperti logo Mercedez Benz itu. 

Selain Jenderal Purnawirawan Moeldoko ada lima orang yang dikaitkan dengan isu itu, yaitu mantan kader Partai Demokrat, kader aktif di partai berwarna biru ini. Namun Moeldoko membantah tudingan tersebut. 

Terkait isu tersebut cnnindonesia.com pada 3 Februari 2021 melaporkan bahwa Moeldoko dengan santai menyatakan "Kayaknya ini dagelan aja. lucu-lucuan, [bahwa] Moeldoko mau kudeta. Kudeta apaan yang mau dikudeta?" 

Sementara itu ada pengamat politik yang menyebut bahwa AHY belum matang dalam berpolitik, sehingga belum mumpuni dalam merespon jika terjadi sebuah isu yang terdengar mengganggu eksistensi Partai Demokrat yang dipimpinnya saat ini. 


Comments

Trending Topic

Fantastic holiday like celebrities and politicians in the Maldives

Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo

Setelah FPI Dibubarkan Terungkap Permintaan Nasdem Kepada Pemerintah

Ariel, the Noah is free and ready to marry Sophia?

Laskar Nikita Mirzani Diluncurkan Di Bunderan HI Jakarta

Advan Barca Tab 7 and Advan Barca 5 inch smartphone for Barca Fans

Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka lalu ungkit nama Ahok