Sports & Public Figures Topic

Aktivis Garda Demokrasi atau GARDEM 98 beberapa hari lalu telah mengultimatum AHY dan SBY untuk meminta maaf kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Alasan GARDEM 98 melontarkan ultimatum tersebut karena mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan puteranya Agus Harimurti Yudhoyono dianggap telah melakukan  fitnah dan hoax. Karena GARDEM 98 telah mengundang para jurnalis dari media cetak, online dan elektronik untuk meliput press conference Pelaporan hukum ke Kepolisian Republik Indonesia yang diadakan pada Rabu, 7 April 2021. Prescon ini direncanakan diselenggarakan di BARESKRIM Mabes POLRI di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.  AHY Ketua Umum Partai Demokrat dan SBY Ketua Majelis Tinggi (jawapos.com) Sebagaimana dilaporkan kabar24.bisnis.com (3 April 2021),  Sekretaris Jenderal Garda Demokrasi 98 Azwar Furqutyama mengatakan rencana pelaporan ini didasari atas tudingan SBY dan AHY kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap telah melakukan intervensi terhada

Partai Demokrat yang kini sedang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono yang sering disapa AHY, sedang mengalami gonjang-ganjing politik. Peristiwa yang dialami partai ini adalah hal biasa di Indonesia, yang disebut sebagai dinamika politik baik oleh para pengamat maupun oleh politisi di negeri +62 ini.  SBY dan Moeldoko (nasional.kompas.com) AHY juga didesak untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB), bahkan AHY yang gagal dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ini juga diminta mundur oleh para pendiri partai dan organisasi sayap Partai Demokrat. Yang menarik adalah munculnya nama Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko untuk dicalonkan sebagai pengganti AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui mekanisme KLB. AHY dan Ibas pada sebuah acara Partai Demokrat (tribunnews.com) Ketua Umum DPP Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Alwi Nasution menyebut hal itu dalam press release yang dikeluarkan KMD pada saat konferensi pers di sebuah rumah makan di sekitar Kuningan, Jakarta Selatan (25/2/2021).