Sports & Public Figures Topic

  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengisahkan sebuah pengalaman yang telah membuatnya stress. Hal itu terjadi setelah dirinya pulang dari Solo, dan istrinya pun pulang dari Bandung. Sebagai pejabat penting di Pertamina, Ahok yang sempat minta dipanggil sebagai BTP ini memang mempunyai mobilitas tinggi dan berinteraksi dengan banyak orang.  Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama yang pernah menjadi bupati di kampungnya ini mengaku bahwa dia dan istrinya sempat positif covid-19 sekitar April lalu. Ahok yang sering melakukan gebrakan di Pertamina mengaku keluarganya menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Untuk keperluan kerja Ahok bahkan melakukan tes usap PCR 2-3 kali per minggu. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama keluarga (suara.com) Namun karena mobilitas yang begitu tinggi, tidak heran jika akhirnya Ahok dan istrinya, Puput Nastiti Devi terpapar virus Corona. Ternyata ibu kandung Ahok pun ikut tertular Covid-19. Yang membuat Ahok stress saat itu ada

  Siaran berita di televisi nasional, radio, koran, media online dan tentu saja di media sosial terjadi perbincangan hangat soal sembako seperti beras yang dihebohkan akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai atau (PPN). Karena itu menarik untuk menyimak informasi dari Kementerian Pertanian terkait masalah ini.   Syahrul Yasin Limpo yang diangkat sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju menegaskan bahwa ketersediaan beras nasional saat ini aman. Karena itu Indonesia tidak perlu dilakukan impor beras.  Pemerintah juga tidak akan memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap beras, yang merupakan jenis sembako yang dikonsumsi mayoritas warga Indonesia.    Sebagaimana dilansir dari HUMAS Kementerian Pertanian RI oleh situs resmi setkab.go.id (9/7/2021), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan dengan tegas pada 8 Juli 2021 bahwa, “Impor beras dan PPN sembako umum itu tidak ada. Ini adalah pikiran-pikiran yang ada di sebagian pihak dan me

  Virus Corona atau Covid-19 dengan berbagai variannya telah mengancam keselamatan dan kesehatan warga global sejak 2020 lalu. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia untuk mencegah penularan virus berbahaya ini. Selain menjalankan protokol kesehatan, program vaksinasi Covid-19 juga dilaksanakan.   Indonesia sudah berhasil melakukan vaksinasi 1.300.000 orang per hari, dan akan dilanjutkan 2 juta orang perhari mulai Agustus 2021 sebagaimana diinstruksikan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Kesehatan. Presiden Joko Widodo bahkan membuat target yang lebih tinggi menjadi 3 juta dosis per hari pada Oktober-November 2021. Ilustrasi herd immunity atau kekebalan kolektif/komunal (ugm.ac.id)   Menurut Presiden Jokowi vaksinasi Covid-19 itu sangat penting dilaksanakan agar kekebalan kolektif atau herd immunity segera tercapai sebagaimana telah terwujud di Amerika Serikat.   Menurut laporan CNBCIndonesia.com (6/7/2021) pada pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani