Sports & Public Figures Topic

Pada tanggal 27 Desember 2020 ketika menghadiri webinar lintas agama Menteri Agama (Menag)Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut mengatakan bahwa Kementerian Agama akan mencegah populisme Islam berkembang di Indonesia. Menurut Gus Yaqut populisme merupakan usaha untuk menggiring agama menjadi norma konflik. Karena itu Gus Yaqut tidak akan membiarkan populisme agama berkembang di Indonesia. Pernyataan Gus Yaqut tersebut direspon oleh Fadli Zon dan Wakil Sekjen PBNU.  Menurut laporan situs fajar.co.id (28/12/2020) pada saat acara lintas agama yang dilakukan secara virtual itu Menteri Agama yang dilantik oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 mengatakan bahwa, “Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahas ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinannya, maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme Islam,” Menteri Agama Gus Yaqut ketika mengunjungi Gereja Immanuel atau Gereja Blenduk di Semarang sehari sebelum Hari Natal, 24/12/2020. (jateng.inew

Sepertinya Gus Yaqut sudah siap mengikuti cara kerja Presiden Joko Widodo yang dikenal dengan slogan Kerja Kerja Kerja yang digaungkan pada periode pertama pemerintahan Jokowi. Sebagai pimpinan GP Ansor dengan semangat Banser NU, Menteri Agama RI yang baru ini sudah menunjukkan komitmennya dengan semangat tinggi. Pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang akrab dengan sapaan Gus Yaqut ini bahwa dia akan melaksanakan tugasnya dengan menyatakan bahwa dirinya merupakan Menteri Agama untuk semua agama yang ada di Indonesia.  Pada pojok kiri atas adalah Gus Yaqut, Menteri Agama yang menghadiri perayaan Natal virtual bertajuk Natal Emmanuel 7 Ruang "Terang Dalam Gelap".  Sehubungan dengan perayaan Natal yang dirayakan umat Kristiani di Indonesia, Gus Yaqut juga mengunjungi gereja dan menemui tokoh agama Kristen. Di tengah kesibukannya yang padat menjelang akhir tahun ini, Gus Yaqut yang dikenal lugas namun selalu bersikap hormat kepada orang yang lebih tua ini telah meluangkan waktunya un