Sahabat Dongeng Dukuh Pakis Surabaya Menggali Bakat Anak Di Era Pandemi
Mendongeng mungkin sudah menjadi kegiatan langka di jaman serba digital yang diramaikan kecanggihan teknologi smartphone, tablet dan gadget. Anak-anak jaman now sekarang semakin asyik dengan gadget mereka, begitu pula orang tua maupun orang dewasa. Karena itu reportase Burhaudin alias Udin dari Surabaya berikut ini menjadi sangat menarik untuk disimak.
Mendongeng yang biasanya dilakukan orang tua bukan sekadar pengantar tidur untuk anak-anak, melainkan juga untuk menumbuhkan imajinasi serta bagaimana membuat anak bisa menarik intisari atau moral dari sebuah dongeng.
Karena itu mendongeng masih relevan meskipun kita telah hidup di dunia yang serba digital ini. Masa pandemi global gara-gara Covid-19 ini mendongeng akan menjadi pengisi waktu yang sangat berguna demi tumbuh kembang anak menuju masa depan yang lebih humanis.
Yuk simak artikel Bang Udin ini.
Anak merupakan masa depan penerus bangsa sehingga kita harus
menyalurkan bakat dan kreatifitas anak lebih bisa terarah.
Seperti di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kecamatan Dukuh
Pakis Surabaya ini merupakan salah satu taman bacaan dari Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Surabaya mengadakan kegiatan study tour bibit pendongeng ke
salah satu stasiun radio berada di daerah Sidoarjo dan berkunjung di salah satu
kampung seni yang berada di Pondok Mutiara Sidoarjo (11/2/2021).
Sebelum mereka berangkat study tour di salah satu stasiun
radio di Sidoarjo, di kampung seni Sidoarjo bibit pendongeng Kecamatan Dukuh
Pakis mengadakan kompetisi untuk mendapatkan point terbanyak yang di lakukan
petugas dongeng taman bacaan yang ada wilayah Dukuh Pakis Surabaya kepada bibit
pendongeng kecamatan Dukuh Pakis Surabaya.
"Salah satu program tersebut di beri nama sahabat
dongeng Dukuh Pakis".
Dalam program sahabat dongeng, para petugas pendongeng
taman bacaan Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya membina bibit pendongeng yang
setiap bulannya ada kompetisi yang harus mereka ikuti.
Setelah kompetisi tuntas diikuti para bibit mendapatkan
point yang akan di akumulasi di setiap sesinya. Ada tiga sesi yang akan
dilakukan petugas pendongeng kepada bibit pendongeng Dukuh Pakis Surabaya.
Diataranya, sesi pertama dilakukan di bulan November 2020,
sesi ke 2 di bulan Desember 2020 dan sesi ke 3 berada di bulan Januari 2021.
Kemudian, tiap sesi akan diambil dua bibit pendongeng yang
terbanyak akan mendapatkan reward study tour ke salah satu radio yang ada di
Sidoarjo dengan siaran radio serta mengenal alat yang di gunakan radio dan juga
ke kampung seni Sidoarjo.
"Yang dimana, pemenang lomba bibit pendongeng bisa belajar
nyinden dan mengenal lukisan di kamung seni Sidoarjo”, jelas Harris Rizki yang
biasa di panggil Kak Harris salah satu pendongeng nasional yang ikut membantu
proses pemilihan bibit pendongeng yang berada di taman bacaan Kecamatan Dukuh
Pakis Surabaya.
Kak Haris juga menambahkan “dalam tiap sesinya yang
dilakukan oleh petugas pendongeng wilayah Dukuh Pakis Surabaya kepada bibit
pendongeng Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya petugas dapat melakukan pendekatan
melalui whatsApp groub bibit pendongeng terlebih dahulu.
Melalui petugas yang ada di wilayah Kecamatan Dukuh Pakis
Surabaya. Petugas Pendongeng man baca masyarakat Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya
baru membina bibit pendongeng tersebut dengan mengadakan kelas melalui zoom
meeting.
Kemudian, para petugas pendongeng Kecamatan Dukuh Pakis
Surabaya akan memberikan materi zoom meeting kepada bibit pendongeng Dukuh
Pakis Surabaya tentang teknik mendongeng, macam mendongeng dan tentang materi
dongeng lainnya.
Setelah bibit pendongeng Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya
mendapatkan materi tentang mendongeng petugas pendongeng taman bacaan yang
berada di wilayah Dukuh Pakis Surabaya akan mengadakan lomba yang diikuti semua
bibit pendongeng yang ada di wilayah Dukuh Pakis Surabaya.
Sehingga akan muncul dua pemenang dalam sahabat dongeng yang
bernama "Vionna Agatha Nur Ainni" biasa di panggil Vionna.
Yang kedua bernama Shafira Maharani dan biasa di panggil
Rara.
Dalam mendongeng, Vionna mengungkapkan kendala yang
dihadapinya saat mendongeng. Karena ia jarang suka membaca dan sering bosan
dalam membaca bahkan petugas taman bacaan yang ada di wilayah Vionna tinggal di
wilayah RW 1 Pradakalikendal Surabaya sangat membantu dan memotivasi Vionna
dalam mengembangkan bakatnya.
Sehingga dalam belajar mendongeng, Vionna sendiri tidak
merasa ada suatu kendala karena siswi kelas enam sekolah dasar swasta ini sudah
terbiasa mendongeng di sekolah dan taman bacaan yang ada di wilayah Dukuh Pakis
hingga tingkat Kota Surabaya.
Untuk pertama kali, cerita Vionna saat awal mendongeng
adalah cerita tentang sahabat kecil.
Karena dalam cerita tersebut mengandung pesan yang mendalam.
Karena kita harus saling berbagi dalam suka dan duka. Berbeda dengan Shafira
Maharani yang biasa dipanggil Rara.
Bibit pendongeng dari wilayah RW tiga Dukuh Pakis ini dalam
mendongeng belum ada sama sekali kesulitan yang di dapat dalam mendongeng.
Siswi kelas empat sekolah dasar swasta ini dalam mendongeng
sama dengan Vionna sering melakukan mendongeng dalam kegiatan acara di sekolah,
taman bacaan hingga tinggat Kota Surabaya.
Bahkan Rara menceritakan awal mula mendongeng di dalam
perpustakaan sekolah, saat itu Rara disuruh mendongeng terus menerus bersama
Kak Atik dan akhirnya di suruh untuk menjadi bibit pendongeng.
Dalam mengatasi masalah bibit pendongeng, petugas pendongeng
Kecamatan Dukuh pakis Surabaya harus pandai menjaga semangat dan kekompakan bibit
pendongeng wilayah Dukuh Pakis Surabaya.
Karena di samping bibit pendongeng mengikuti kompetisi bibit
pendongeng, bibit pendongeng mempunyai kesibukan dengan tugas daring serta
kegiatan bimbingan belajar diluar pelajaran sekolah.
Itulah yang membuat petugas pendongeng wilayah Dukuh Pakis
Surabaya harus bisa menjaga dan memotivasi semangat mereka. Agar tetap aktif
untuk bisa mengikuti di setiap program kelas pendongeng.
Disamping kesibukan bibit pendongeng tersebut petugas
pendongeng wilayah Dukuh Pakis sangat mengapresiasi bibit pendongeng yang bisa
aktif dalam setiap kegiatan sahabat dongeng Dukuh Pakis Surabaya karena bisa
menambah ilmu mendongeng.
Untuk peserta yang mengikuti kompetisi sahabat dongeng taman
bacaan di Dukuh Pakis ada 21 peserta perwakilan di setiap taman bacaan yang
berada di wilayah Dukuh Pakis Surabaya
Yang sebelumnya akan dibina oleh petugas taman bacaan
wilayah sendiri yang berada di taman baca masyarakat wilayah Dukuh Pakis
Surabaya.
Dan selanjutnya akan ada pembinaan oleh Kakak Pendongeng di tingkat Kecamatan
Dukuh Pakis Surabaya.
Untuk kedepannya, petugas dongeng wilayah Dukuh Pakis
Surabaya ingin mencetak anak-anak yang berprestasi khususnya dalam hal mendongeng
dan bisa mencetak bibit-bibit pendongeng lagi untuk menemukan bakat terpendam
mereka dalam mendongeng.
*)Foto-foto dan artikel adalah kiriman dari Burhaudin alias Bang Udin dari Sidoarjo, yang memiliki kepedulian tinggi pada dunia kembang tumbuh anak.
Comments
Post a Comment