Ini Yang Dilakukan Ganjar Pranowo Terkait Data Covid-19 Jateng Yang Sempat Mengejutkan

Beberapa hari ini menjelang akhir November dan awal Desember 2020 warga +62 yang serius dan peduli pada dampak virus Corona terkejut dengan lonjakan data Covid-19 di Indonesia. Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Presiden Joko Widodo sangat menyesalkan hal ini terjadi meskipun dibandingkan rata-rata dunia, Indonesia masih tergolong baik. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun merespon masalah ini karena daerah yang dipimpinnya menunjukkan data Covid-19 yang merisaukan. 

Ganjar Pranowo mengklaim bahwa tes Covid-19 di wilayahnya lebih tinggi daripada daerah lain di Nusantara. Menurut laporan cnnindonesia.com (2/12/2020) ada 12 zona merah di Provinsi Jawa Tengah yaitu diantaranya Kota Pekalongan, Kota Tegal, Banyumas, Temanggung, Pemalang, Tegal, Sukoharjo, Kendal, Brebes, Blora, dan Klaten.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, "Kalau anda lihat data kami dalam 3-4 minggu terakhir, tinggi sekali [testing], bahkan kami mencoba melirik data dengan kawan yang data testing-nya tinggi, ternyata kami lebih tinggi, tapi kita kejar terus harus lebih tinggi dari target testing WHO," 

Ganjar Pranowo sangat gencar melakukan sosialisasi 3 M kepada warga Jawa Tengah (infojateng.id)

Sementara itu pada situs regional.kompas.com (30/11/2020) Ganjar Pranowo yang sering dipanggil Mas Ganjar ini menyebutkan ada perbedaan data antara pemerintah pusat dengan daerah terkait kasus positif Covid-19 di Jateng. Seperti diketahui, Satuan Tugas ( Satgas) Covid-19 sebelumnya merilis Jateng sebagai provinsi tertinggi dengan penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 2.036 pada hari Minggu (29/11/2020).

Terkejut dengan lonjakan kasus itu begini respon Ganjar Pranowo, “Itu mengagetkan kami semua, bahwa dikatakan dalam rilis itu Jateng tertinggi di Indonesia pada tanggal 29 November dengan jumlah kasus 2.036.

Berdasarkan berita di regional.kompas.com, ternyata ditemukan ada sebanyak 519 data yang dobel dalam rilis oleh pemerintah pusat itu. Terkait hal itu Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Jawa Tengah kemudian mengatakan, bahwa penambahan kasus di hari yang sama itu berbeda dengan data yang ada di Jateng, yakni hanya 844 kasus. Jumlah tersebut pun jauh lebih sedikit dibanding dari data Satgas Covid-19 yang mencapai 2.036 kasus.

Lalu Yulianto mencontohkan, dobel data terjadi di Kendal, bahwa dalam rilis pemerintah pusat itu, ada satu nama pasien yang ditulis sampai lima kali. Bukan hanya dobel, Yulianto ternyata menemukan banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis Satgas Covid-19 pada 29 November itu misalnya data diinput pada Juni lalu ternyata diinput lagi. Selain itu, ditemukan pula 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, lalu dirilis lagi.

Karena itu Ganjar pun meminta masyarakat tidak resah dengan peningkatan kasus positif Covid-19 di Jateng seperti yang dirilis pemerintah pusat. Ganjar pun mengatakan bahwa masyarakat bisa mengakses data kasus Covid-19 lewat laman corona.jatengprov.go.id.

 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat menyajikan penambahan kasus Covid-19 sesuai data real time. "Saran saya satu data real time yang sudah terkonfirmasi. Dengan cara ini akan lebih baik," kata Ganjar di kantornya, Selasa (1/12/2020). Ganjar mengaku telah menghubungi pemerintah pusat secara langsung untuk menindaklanjuti perbedaan data Covid-19.

Seperti dilaporkan regional.kompas.com (1/12/2020) Ganjar Pranowo yang berambut putih ini tidak membantah bahwa ada kenaikan kasus konfirmasi positif Covi-19, maka gubernur Jateng yang gemar bersepeda dan blusukan seperti Presiden Jokowi ini mengatakan, bahwa, "Maka kita minta datanya satu aja di sistem new all record, titik, enggak ada komanya. Tapi masih ada data yang sifatnya manual, nah yang manual kan ndak bisa," 

Ganjar Pranowo yang sangat dengan warga di wilayahnya ini mengatakan pula, "Saya hubungi Pak Menkes dan sudah langsung direspons untuk segera diperbaiki. Saya sampaikan juga ke Pak Menko Marinvest dan sudah komunikasi langsung dengan Pusdatin Kemenkes serta Pak Wiku dari Satgas Covid-19 pusat. Semuanya sepakat, ya memang ada persoalan dalam pengelolaan itu (data). Ini kesempatan kita memperbaiki," 

Gubernur Jawa Tengah yang ramah ini meminta kepada Pemerintah Pusat  agar data yang diumumkan Satgas Covid-19 adalah secara real time, sehingga tidak terjadi duplikasi seperti yang sudah terjadi sebelumnya. 

Dengan kesiapan petugas yang mengerti teknologi Informasi dan software yang semakin canggih masalah yang dipaparkan Ganjar Pranowo tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan data yang sesungguhnya. 

Permintaan agar Satgas Covid-19 menyajikan data secara real time oleh Ganjar Pranowo kepada Kementerian Kesehatan adalah sangat sederhana yang sudah sepatutnya pasti bisa dilaksanakan. Dengan data yang tepat, pemerintah dan masyarakat akan mampu mencegah dan memutus rantai penularan virus Corona ini dengan lebih waspada. 

Menarik pula disimak bagaimana kesan warga Brebes, yang terkenal dengan Bawang Merah dan telur asinnya yang telah menjadi andalan "ekspor" Jawa Tengah ini terhadap Ganjar Pranowo sebagaimana terungkap pada tayangan berikut ini:


Bagaimana pendapat anda setelah menyaksikan tayangan tersebut? 



Comments

Trending Topic

Fantastic holiday like celebrities and politicians in the Maldives

Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo

Setelah FPI Dibubarkan Terungkap Permintaan Nasdem Kepada Pemerintah

Ariel, the Noah is free and ready to marry Sophia?

Laskar Nikita Mirzani Diluncurkan Di Bunderan HI Jakarta

Advan Barca Tab 7 and Advan Barca 5 inch smartphone for Barca Fans

Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka lalu ungkit nama Ahok

Fakta Baru Yang Dialami AHY Setelah Isu Kudeta Terhadap Partai Demokrat